Kondisi
If … Then
Pengecekan ini hanya mengecek jika sebuah kondisi benar saja. Dengan kata lain jika kondisi tidak terpenuhi atau salah, maka tidak ada pemprosesan atau instruksi selanjutnya. Melihat flowchart di atas, maka jika sebuah bilangan yang diinputkan kemudian di MOD (sisa bagi) dengan 2 ternyata TIDAK bernilai 0, maka tidak akan tampil tulisan pada layer “Bilangan Ganjil”. Jika diimplementaikan ke dalam bahasa pemprograman berikut:
QBASIC
Format:
IF<kondisi>THEN
<Intruksi>
END IF à Terdapat spasi antara END dan IF
Contoh:
INPUT ``Masukan Bilangan : ``, BIL%
IF BIL% MOD 2 = 0 THEN
PRINT ``Bilangan Genap’’
END IF
If … Then … Else
Pengecekan berikut adalah pengecekan kondisi jika ada sebuah kondisi yang tidak terpenuhi. Penggambaran contoh di bawah ini adalah penggambaran lengkap alur atau flowchart di atas.
QBASIC
Format:
IF<kondisi>THEN
<Instruksi>
<Instruksi>
ELSE
<Instruksi>
<Instruksi>
END IF àTerdapat spasi antara END dan IF
Contoh:
INPUT ``Masukan Bilangan : ``, Bil%
IF Bil% MOD 2 = 0 THEN
Print ``Bilangan Genap’’
ELSE
Print ``Bilangan Ganjil’’
END IF
IF (IF BERTINGKAT)
IF bertingkat adalah pengecekan jika salah satu kondisi terpenuhi atau tidak namun di cek kembali dengan kondisi yang berbeda. Secara umum ada beberapa IF di dalam IF (ada pengecekan yang lain di didalam satu pengecekan) atau bias dikatakan sebagai IF jamak atau pengecekan jamak.
QBASIC
Format:
IF<kondisi>THEN
<proses>
<proses>
ELSEIF<kondisi>THENà antara ELSE dan IFTIDAK ADA SPASI
<proses>
<proses>
END IF à END IF hanya sekali karena penulisan ELSE IF (1 baris)
Atau
IF<kondisi> THEN
<proses>
<proses>
ELSE
IF<kondisi> THEN
<proses>
<proses>
END IF
END IF à END IF dua kali karena penulisan IF setelah ELSE di baris lain
Contoh:
Dim NA as Integer
Dim NH as String * 2
INPUT ``Masukan Nilai Akhir : ``,NA
IF NA<50 THEN
NH=’’E’’
ELSEIF NA<70 THEN
NH=’’D’’
ELSEIF NA < 80 THEN
NH=’’B’’
ELSE
NH=’’A’’
END IF
Case
Penggunaan CASE adalah penyederhanaan dari IF bertingkat, namun perbedaanya terletak pada kondisi. Pada CASE jika kondisi telah tersaring pada case awal. Sebagian besar pengunaan case untuk satu variabel dan jarang dari bahasa pemprograman yang di bahas dapat menggunakan lebih dari satu variabel yang dapat menjadi kondisi.
QBASIC
Format:
SELECT CAS<variabel>
CASE<kondisi/ range>
<perintah / statement>
CASE <kondisi / range>
<perinah / statement>
CASE ELSE
<perintah / statement>
END SELECT
END SELECT
Contoh:
Dim NA as Integer
Dim NH as String * 2
INPUT ``Masukan Nilai Akhir : ``,NA
SELECT CASE NA
CASE IS<50
Grade=’’E’’
CASE 50 TO 59
Grade=’’D’’
CASE 60 TO 79
Grade=’’C’’
CASE 80 TO 89
Grade=’’B’’
CASE ELSE
Grade=’’A’’
END SELECT
PRINT ``Gradenya : ``,grade
Perulangan
For
QBASIC
Format:
FOR<nilai awal>TO<nilai akhir>STEP<increment>
<statemen / instruksi>
NEXT
Contoh perulangan dengan penambahan 1 :
For x=1 TO 10
PRINT X
NEXT
Hasil :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Contoh perulangan dengan penambahan 2 / increment bebas :
FOR x=1 TO 10 STEP 2
? x
NEXT
Hasil:
1 3 5 7 9
While
QBASIC
Format:
WHILE<kondisi>
<statement / instruksi>
WEND
Contoh:
I=1
WHILE I<= 10
PRINT I
I=I+1
WEND
Loop / Repeat
QBASIC
Format:
DO {WHILE / UNTIL} <kondisi>
<statement/instruksi>
LOOP
à Pengecekan kondisi dilakukan terlebih dahulu
Atau
DO
<statement./instruksi>
LOOP {WHILE/UNTIL}<kondisi>
à Pengecekan kondisi dilakukan terakhir akibatnya statement
dilaksanakan sekali
Contoh:
I=1
DO WHILE I<=10
PRINT I
I=I+1
LOOP
Atau
I=1
DO UNTIL I=11 à Saat i=11 tidak akan tercetak
PRINT I
I=I+1
LOOP
Atau
I=1
DO
PRINT 1
I=I+1
LOOP WHILE I<=10
Atau
I=1
DO
PRINT I
I=I+1
LOOP UNTIL I=11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar